Thursday, November 4, 2010

Gerakan Ganyang Depresi


Menurut kata Tante Wikipedia, depresi itu adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, sedangkan Ibu 'Kamus Besar Bahasa Indonesia' menerangkan lebih spesifik lagi kalo depresi itu merupakan gangguan jiwa pd seseorang yg ditandai dengan perasaan yang merosot (seperti muram, sedih, perasaan tertekan). Dan hal yang lebih parahnya lagi, depresi inilah yang menjadi penyebab utama peningkatan kasus bunuh diri belakangan ini.

Kalo ngeliat berita-berita di TV atau di internet tentang bunuh diri, terkadang pikiran pertama yang terlintas 'that was the dumbest thing i've ever seen!'. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, kadang alasan mereka mengakhiri nyawa dengan cara tragis seperti itu emang bikin prihatin juga sih. Ada yang udah nggak tahan menghadapi penyakit berat yang sedang diidapnya, atau masalah dengan rumah tangga, pekerjaan, sekolah atau bahkan masalah cinta. Sadly...

Dan ujung-ujungnya kembali lagi penyebabnya yah si mbak depresi ini.

Akhirnya lama-lama jadi gerah juga sama kata yang satu ini. Apalagi harus aku akui, nggak jarang akupun ngalamin yang namanya perasaan depresi. Bener-bener aliran sesat!
Makanya di postingan kali ini, blog ini pengen ngajak teman-teman melaksanakan 'Gerakan Ganyang Depresi'. (apaaa lagi nih??)

Hehehe maksudnya sih yuk kita membahas bagaimana cara mengontrol perasaan depresi ini.

  • Tips awal dan yang utama untuk mengalahkan depresi adalah pentingnya balance atau sebuah keseimbangan dalam hidup. Balance for your work, family and time for yourself. Setiap aspek dalam kehidupan kita sangatlah penting, namun tanpa adanya sebuah keseimbangan, kita justru akan menjadi kecanduan dan cenderung terfokus pada satu aspek saja, sementara aspek lainnya otomatis tersingkirkan dari hidup kita. Lebih parahnya saat tak ada lagi keseimbangan dalam diri kita, bisa-bisa kita malah melupakan jati diri sendiri. Dan saat itu terjadi apakah kebahagiaan akan datang? The hell it will!!

  • Yang kedua adalah belajar untuk melepaskan diri dari pikiran. Jangan salah, pikiran ini memegang peranan yang sangat penting dalam mengkondisikan akal dan jiwa kita. Positif atau negatif kedua-duanya bisa menciptakan sebuah ide dalam bawah sadar kita. Makanya kita tuh harus bisa waspada dan mencegah pikiran negatif agar jangan sampai menguasai. Dan positif-lah yang harus kita biarkan memimpin. Why? Karena yang positif inilah yang memfasilitasi kesuksesan dan kebahagiaan. Pikiran positif membuat kita melihat peluang untuk mencapai tujuan sementara yang negatif justru dapat mengsabotasenya. Belajarlah menentukan pikiran mana yang boleh kita biarkan dan mana yang harus kita tolak.


  • Tips selanjutnya, biarkan perasaanmu mengalir tapi jangan sampai terhanyut di dalamnya. Maksudnya? Yah, terkadang saat kita tertimpa suatu masalah. kita pasti akan merasa sangat sedih, dan untuk beberapa orang mungkin dengan menangis mampu membuat dia sedikit lebih lega. Jadi menangislah bila itu memang perlu. Tapi jangan pernah sampai membiarkan diri kita berlarut-larut dalam kesedihan. Ingat, dunia nggak akan berhenti berputar dan ikut bersedih bersama kita selamanya. Kita harus bisa bangun. Bahkan kalo perlu memaksakan diri untuk tersenyum dan mencoba mencari kebahagiaan yang lain lagi. Emang sih itu nggak mudah, karena saat lagi ada masalah rasanya tuh seperti lagi berada di pinggir jurang, sementara kebahagiaan berada di seberang, terasa jauh. Nah, disitulah gunanya akal kita. Permainkan pikiranmu, ciptakanlah suatu kondisi yang bisa memupuk kebahagiaan yang baru. Mungkin hanya terlihat seperti sebuah ilusi pada awalnya, tapi ilusi itupun dapat kita jadikan sebagai sumber semangat hingga suatu saat kebahagiaan yang sebenarnya benar-benar datang.


  • Depresi sering terjadi karena adanya keinginan-keinginan kita yang belum terpenuhi. Jadi cobalah lihat diri sendiri, periksalah dengan sungguh-sungguh hal-hal apa yang kita lakukan dan apa yang ingin kita capai. Jika tidak puas karena merasa belum atau tidak dapat melakukan apapun, maka ambillah satu langkah untuk menetapkan tujuan. Tapi lakukanlah dengan perlahan, langkah perlangkah. Bayangkan mereka seperti pasir, satu butir mungkin tidak ada artinya, tapi jika pasir yang kecil itu dikumpulkan dia akan membentuk sebuah pantai.

  • Tips kelima, lepaskan masa lalumu. Banyak dari kita membuat kesalahan dengan tetap teringat akan rasa sakit di masa lalu. Jika ada hal-hal dalam hidup yang menyebabkan kamu bersedih, dendam, rasa bersalah atau marah, lepaskanlah. Tetap menyimpan perasaan seperti itu tidak akan membantu meringankan situasi malah hanya akan semakin menambah beban di hati.

  • Jangan dipendam sendiri. Depresi itu akan semakin subur aja dalam rasa kesepian. Maka carilah seseorang yang bisa kamu ajak untuk berbagi, tidak perlu dia harus bisa membantu memecahkan masalahmu (syukur-syukur sih kalo bisa, itu malah lebih baik), tapi yang penting adalah dia ada dan mau mendengarkan masalah yang sedang kamu hadapi. Cewe-cewe pasti kebanyakan dah tau khasiat dari curhat ini.

  • Last but not least, dan merupakan tips yang paling umum banget adalah jangan pernah sekalipun mencoba lari dari masalah. Killing yourself misalnya, bukanlah suatu solusi. Masalah-masalah itu datang bukan untuk menggagalkan dan menjatuhkan kita, mereka ada justru untuk memberikan kita pengalaman agar kelak kita gak terjatuh ke lubang yang sama. Jadi jangan takut, cobalah berteman dengan masalah, pelajari sifatnya dan taklukkan dia! Bukannya justru lari kocar kacir karena nggak sanggup lagi merasakan sakit. Sakit itu hanya bersifat sementara kok kalo kita bisa mengendalikannya, so balik lagi ke poin-poin sebelumnya, gimana cara agar kita tidak membiarkan rasa sakit tumbuh menjadi depresi.

Sadness, depression, heartache, those are the kind of things that are interesting to live with it to create our own survived image. Just learn to treat those things very well. Learn from them, not be eaten by them. :)

Author: Why

¤¤¤¤¤
»»  READMORE...

Wednesday, November 3, 2010

Inspirational Quote 3

Kata kata motivasi

Kumpulan pepatah yang mengandung kata - kata bijak. Kami harap Anda dapat menikmati kata - kata inspirasional berikut.

Dengan memiliki dua telinga dan satu lidah,
seharusnya kita mendengarkan dua kali lebih banyak dibandingkan berbicara.
Peribahasa Turki

Tuhan tidak meminta kita untuk sukses, Dia hanya meminta kita untuk mencoba.
Madam Teresa

Tuhan memberikan Anda hadiah 86.400 detik hari ini.
Sudahkah anda menggunakan salah satunya untuk mengatakan "terima kasih?"
William Arthur Ward

Kebahagiaan adalah disaat apa yang ada pikirkan, apa yang anda katakan, dan apa yang anda lakukan berada dalam satu keharmonian.
Mahatma Gandhi

Jangan percaya apa yang mata anda beritahukan pada anda. Yang mereka tunjukkan adalah keterbatasan. Lihatlah dengan pemahaman anda, cari tahu apa yang sudah anda ketahui, dan anda akan melihat bagaimana cara untuk terbang.
Richard Bach

Jalan hidup itu berliku-liku dan berubah dan tidak pernah ada dua arah yang sama. Namun pelajaran kita berasal dari perjalanan, bukan tujuan.
Don Williams, Jr

Inilah rahasia sebuah inspirasi: Katakan pada diri anda bahwa ribuan dan puluhan ribu orang, tidaklah terlalu cerdas dan tentu tidak lebih cerdas daripada kita semua, telah berhasil menguasai masalah sesulit masalah yang sedang menyusahkan anda.
William Feather

Menggenggam kemarahan adalah racun. Menggerogoti anda dari dalam. Kita berpikir bahwa membenci adalah senjata yang menyerang orang yang merugikan kita. Tapi kebencian adalah sebuah pisau melengkung. Dan bahaya yang kita perbuat, justru kita lakukan pada diri kita sendiri.
Mitch Albom

Mengenal orang adalah kecerdasan; mengenal diri sendiri adalah kebijaksanaan yang hakiki. Menguasai orang lain adalah kekuatan; menguasai diri sendiri adalah kekuasaan yang hakiki.
Unknown

Kecuali hati anda, jiwa anda, dan seluruh diri anda berada di belakang setiap keputusan yang anda buat, maka semua kata-kata dari mulut anda akan kosong, dan setiap tindakan akan menjadi tidak berarti. Kebenaran dan keyakinan adalah akar dari kebahagiaan.
Unknown

Manusia bisa hidup sekitar empat puluh hari tanpa makanan, sekitar tiga hari tanpa air, sekitar delapan menit tanpa udara, tapi hanya untuk satu detik tanpa harapan.
Unknown

Seorang teman adalah dia yang memahami masa lalu anda, percaya pada masa depan anda, dan menerima anda apa adanya.
Unknown

¤¤¤¤¤
»»  READMORE...

Tuesday, November 2, 2010

Berbagi Keajaiban


Kabar buruk itu sampai juga di telinga Doni. Dia divonis kanker paru-paru oleh dokter. Kisah kehidupannya yang sebelumnya sering dia bangga-banggakan kini serasa hancur tiada arti lagi. Doni tahu kanker paru-paru merupakan penyebab kematian paling utama dibandingkan kanker-kanker lainnnya. Namun tak ingin lama-lama tenggelam dalam kesedihan, dicobanya segala cara untuk menyembuhkan penyakit yang tengah menggerogoti tubuhnya itu, bahkan dia tak segan-segan mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkan perawatan terbaik di salah satu rumah sakit ternama di luar negeri. Berbagai pengobatan dan sesi kemoterapi telah dilaluinya. Namun keberuntungan tak berpihak padanya. Keadaannya tak kunjung membaik, bahkan hanya semakin memburuk. Kanker stadium IV kini bercokol di paru-parunya. Keluarganya mencoba untuk memberikan motivasi dan semangat agar dia tak menyerah.

Satu ketika dia menemukan alamat seseorang yang konon katanya mampu menyembuhkan kanker ganas sekalipun. Doni mendatangi kediaman orang tersebut, diceritakannya tentang riwayat penyakitnya kepada Pak Syukur, nama orang itu, yang berjanji akan berusaha untuk menyembuhkan Doni.

Waktu berlalu, meskipun kondisi Doni mulai agak membaik tapi kanker itu masih bersarang di tubuhnya. Doni menyadari waktunya yang semakin menipis.

"Tak adakah pengobatan lain yang bisa membantuku, Pak?" tanya Doni saat rasa ketakutan akan kematian mulai menguasai benaknya. "Aku sering mendengar tentang keberhasilan anda dalam menyembuhkan pasien-pasien lainnya... Lalu apa yang terjadi denganku?"

Pak Syukur menghembuskan napas, dan mencoba untuk menyabarkan Doni, "Nak Doni, aku hanyalah seorang manusia biasa yang hanya bisa berupaya untuk memberikan pengobatan terbaik untuk pasien-pasienku.", "Aku mungkin telah membantu meringankan sakit itu, namun keajaibanlah yang telah menyembuhkan mereka." tambahnya pelan.

"Keajaiban?" sesaat Doni tertegun. "Seandainya di dunia ini ada dijual keajaiban, aku rela membayar berapa pun meski harus menghabiskan seluruh hartaku." sahut Doni lemah meratapi ketidakberuntungannya.

Pak Syukur berpikir sejenak lalu beliau mulai menuliskan sesuatu dan menyerahkannya kepada Doni. "Datangilah tempat ini, Nak Doni.", "Tempat dimana mungkin kamu bisa membeli keajaiban itu."

"Be.. benarkah?" tanya Doni ragu, ia takkan mudah percaya hal mustahil seperti itu.

"Cobalah kau datangi, tak ada salahnya kan?"

"Seandainyapun tempat ini memang benar menjual keajaiban, lalu dengan apa aku bisa membelinya, Pak?"

Kembali Pak Syukur menyerahkan selembar catatan yang lain. "Bacalah setibanya engkau di tempat itu."

Pada awalnya Doni tidak memperdulikannya, namun berselang beberapa hari akhirnya dia mendatangi juga tempat yang dimaksud oleh Pak Syukur.
Akan tetapi betapa terkejutnya Doni setelah mendapatkan tempat yang menjadi tujuannya ternyata adalah sebuah masjid kecil yang indah. Doni mengambil lembaran kertas yang satu lagi dan membaca pesan yang tertulis di dalamnya.

  • 'Sesungguhnya kamu bisa mendapatkan keajaiban itu dimana saja dan kapan saja. Tetapi alangkah baiknya jika engkau mencarinya langsung di rumahNya... Dan untuk bayarannya? Sekarang berbaliklah dan cobalah memposisikan dirimu sebagai seseorang yang hendak menikmati sebuah karya seni yang tak sedikitpun bagian akan terlewatkan oleh pandanganmu... Bukalah matamu, nak...'

Doni membalikkan tubuhnya, dilihatnya sebuah panti untuk penderita cacat berdiri tepat di seberang jalan. Beberapa pengemis dan anak jalanan di sepanjang jalan tak luput pula dari perhatiannya, mereka mencoba menghampiri beberapa orang yang berseliweran demi meminta sedikit rejeki untuk sesuap nasi. Kembali Doni melanjutkan membaca catatan Pak Syukur.

  • '... Berdoa, memohonlah dengan tulus kepada Sang Pemberi Keajaiban dan lakukanlah kebaikan dalam hidupmu, anakku. Begitulah harga yang mungkin bisa kau berikan untuk mendapatkan keajaiban yang kau cari. Dan niscaya bila Dia berkehendak, keajaiban itupun akan datang...'

Masih terus dibacanya pesan yang tertulis di kertas itu. Dan tanpa Doni sadari, setetes dua tetes air mata kini membasahi pipinya. Dia mencoba mengingat-ingat kapan terakhir kali dia bersujud menghadapNya? Akh... Tak bisa diingatnya lagi... Dan diapun menyadari betapa alpanya dia selama ini.

Doni mulai mengisi hari-hari tak lagi hanya untuk mengobati penyakit yang menderanya, kini diapun taat melaksanakan ibadah dan banyak membantu orang-orang yang membutuhkan. Dia tak lagi hanya peduli akan dirinya sendiri, melainkan mulai melihat orang-orang lain di sekitarnya. Beberapa hal yang terabaikan olehnya selama bertahun-tahun.

Hari berganti minggu... Minggu berganti bulan...

Di suatu hari yang cerah, lima bulan semenjak Doni menginjakkan kakinya pertama kali di masjid kecil itu... Kini ia terbaring lemah di sebuah pembaringan rumah sakit, sudah tiga hari ini kondisi kesehatannya benar-benar menurun. Bayangan peristiwa-peristiwa beberapa bulan terakhir berkelebat di benaknya.

Doni memandang Pak Syukur yang duduk di sisi tempat tidur, Doni memang sengaja memintanya datang. Ia tersenyum,

"Bapak masih ingat kejadian beberapa bulan lalu saat aku bertanya-tanya apakah aku bisa menemukan sebuah keajaiban yang dapat menghilangkan penyakitku?" Pak Syukur mengangguk pelan, "Menemukan mesjid yang indah dan tenteram itu, telah membuka mataku betapa lalainya aku selama ini. Sejak hari itu aku mendekatkan diri padaNya, aku banyak berdoa, memohon ampunan dan rahmatNya. Tak lupa aku menyumbangkan sebagian penghasilanku untuk menolong mereka yang membutuhkan bantuan." sesaat Doni terdiam, ia mencoba meredam rasa sakit yang berkecamuk di dadanya. "Untuk semua yang telah aku lakukan, telah aku berikan beberapa bulan ini, Allah ternyata masih tak berkenan memberikan keajaiban itu untukku." ujarnya dengan nada getir.

Doni kembali memandang lelaki tua bersahaja yang masih setia menemaninya, "Tapi aku tak bersedih, pak..." lanjutnya, "Aku tak marah atas apa yang menimpaku, dan aku tak menyesal telah berbuat kebaikan pada mereka meskipun awalnya aku mengharapkan sebuah kesembuhan dari Allah sebagai balasannya. Kini aku merasa lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih dekat padaNya."

Meskipun terlihat pucat namun di wajahnya terpancar senyum kebahagiaan itu, "Pesan terakhir bapak di catatan yang aku baca lima bulan lalu, lagi-lagi membuka mataku untuk yang kedua kalinya..."

Sore itu, dengan didampingi istri dan anaknya, Doni mengehembuskan nafas terakhir dengan tenang.

  • 'Dan pesanku yang terakhir, nak. Tak semua orang cukup beruntung bisa mendapatkan keajaiban dariNya. Dan bila engkau termasuk di antara yang tak beruntung itu, janganlah bersedih, janganlah kecewa. Karena engkau sendiri pun akan memberikan keajaiban-keajaiban untuk kaum-kaum tak mampu yang membutuhkan begitu banyak keajaiban demi mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Dan itu, tak kalah berharganya...'


Sebaiknya kita memberi sama halnya seperti kita akan menerima, dengan riang, cepat, dan tanpa keraguan;
Karena sesungguhnya tidak ada karunia dari manfaat yang menempel pada jari-jari kita.

Inspirational Quote:
“The value of a man resides in what he gives and not in what he is capable of receiving.” - Albert Einstein

Author: Why


¤¤¤¤¤
»»  READMORE...

Monday, November 1, 2010

Jejak Hujan di Padang Pasir




Author: Tria

Semua perempuan yang dilahirin tanpa adanya kelebihan misalnya paras yang cantik, kekayaan yang melimpah atau kepintaran dan kecerdasan yang tinggi pasti pernah merasakan dimana dia merasa sangat iri terhadap perempuan lain yang lebih dari dirinya, walaupun gak sering tapi pasti sempat terbersit tentang hal itu.

Kalo kata aku sih itu wajar, kenapa?

Penilaian atau pandangan orang lain terhadap dia seringkali terlalu mendiskriminasikan dikarenakan kebanyakan orang begitu berlebihan dalam menyanjung si perempuan berparas cantik. kaya. dan cerdas lainnya. Tapi bukan berarti dia harus terus merasa jelek atau merendahkan diri atau apapun, paling enggak cobalah melakukan sesuatu yang dapat menonjolkan kelebihannya. Kalo masih gak punya juga?? Wah.. Pasti ada kok, tiap manusia diciptakan dengan kelebihannya masing-masing.

Emang enak yah jadi orang cantik yang udah cantik dari sananya. Mau dandan kayak gimana juga tetep cantik dan semua orang ngaku kalo dia cantik.

Emang enak yah jadi orang cantik karena pintar dandan. Seenggaknya masih bisa terlihat cantik dan beberapa orang bilang dia cantik.

Yang kasian tuh orang yang mutlak. Jeleknya.
Tapi seenggaknya tetaplah bersyukur telah diciptakan sempurna.

Aku bukan termasuk orang yang cantik dari sananya. Biasa aja, standar, bahkan kalo orangnya gak suka ma aku pasti aku disebutnya jelek. Aku terlahir gak dengan kulit yang putih ataupun kuning langsat, bisa diblang hitam dan sering kali dikata-katain ma orang karena masalah ini ( SARA banget tuh orang kan?!)

Aku terlahir bukan dengan kecerdasan orang jenius, tapi gak mau disebut bodoh juga. Huehehehe. Gini-gini aku tuh lumayan (bodohnya).

Dan lagi-lagi aku juga bukan termasuk cewek dengan tingkat kekayaan yang 'wah' tapi cukup buat bisa bertahan hidup (thx to my pap). Terkadang atau bahkan seringkalinya aku bertanya (lebih dengan nada putus asa) kenapa Tuhan memberikan cobaan dalam kehidupanku baik dalam keluarga atau pun cinta begitu berat terasa. Dan sering kalinya akhirnya aku menyadari pula bahwa aku masih tetap harus bersyukur karena aku masih mampu bertahan.

Hidupku bisa dibilang jalannya datar-datar aja, terkadang aku jalan di jalan yang benar terkadang aku berbelok ke jalan yang kurang benar (gak mau dikatain salah).

Aku pernah ngerasa iri banget ma temanku yang bisa dibilang sangat menarik perhatian lawan jenis ataupun sejenis (sekedar berteman sesama orang cantik). Wuih, jangan salah. Irinya. Nyata. Kalo lagi jalan hampir semua mata hanya tertuju padanya. Kalo ada yang ngajak kenalan pasti ke dia. Kalo ngasih diskon ataupun traktir pasti ke dia. Sedangkan aku? Cuma sebagai bayangan di baliknya. Mungkin salah satu dari mereka bertanya kenapa aku bisa berteman dengannya.

Dulu itu yang aku rasain,...

Tapi sekarang?

Aku masih tetap aku yang seperti dulu. Gak banyak yang berubah kecuali makin lebih sedikit dewasa. Wajah aku masih tetap sama. Sifatku juga gak berubah,
Tapi aku yang sekarang mencoba lebih bersykur. Aku masih belum mendapatkan 'harta berharga'ku. Aku belum mendapatkan kebahagian yang sebenarnya. Tapi aku tau siapa diriku. Aku mencoba tau potensiku dan kekuranganku, jadi aku bisa melangkah dengan percaya diri,
aku gak perlu menjadi seperti dia, karena setiap orang punya porsi kebahagiaannya sendiri.

Mungkin dia terlihat bahagia, tapi siapa yang tahu dalam hatinya? Mungkin dia merasa risih dengan pandangan orang tentangnya.

Mungkin aku memang belum mendapatkan seseorang yang bisa tulus mencintaiku seperti orang lain.

Mungkin aku memang tidak banyak disukai.
Tapi aku percaya...
Hanya dapat percaya... Tuhan menciptakan hambaNya berpasang-pasangan, pasti ada satu entah dimana dia berada yang bisa mencintaiku dengan tulus.

Mungkin aku memang belum mendapatkan kebahagian yang sebenarnya.
Tapi aku percaya...
Hanya dapat percaya... Tuhan telah menyiapkan kebahagianku di depan sana.

Atau jika Tuhan memang mentakdirkanku tetap tak memiliki kebahagiaan itu,
aku akan tetap menjadi aku...
Tapi aku tak akan mau untuk hanya menjadi jejak hujan di padang pasir,
Jika aku harus menjadi...
Aku akan menjadi jejak hujan di bebatuan.


Inspirational Quote:
Tuhan tidak membuat kesalahan ketika Dia menciptakanmu. Kamu hanya harus melihat dirimu seperti Tuhan melihatmu. - Joel Osteen

¤¤¤¤¤
»»  READMORE...

Pisau dan Pohon


'Pisau dan Pohon' merupakan salah satu kisah inspiratif yang menggambarkan pentingnya mengendalikan amarah yang bergejolak dalam dada kita.

Alex adalah seorang pemuda bertemperamental buruk, seringkali ia membentak istrinya tiada henti. Setiap kali ada perkara yang menurutnya tidak benar meskipun hanya sebuah masalah kecil dia akan langsung menyalahkan sang istri dan memarahinya.

Suatu hari ayahnya mendapati keributan yang terjadi dalam rumah tangga anaknya itu. Beliau pun memanggil dan mengajak Alex ke suatu tempat. Ternyata mereka tiba disebuah pohon besar di pinggir danau. Si ayah menyerahkan sebilah pisau dan menyuruhnya melemparkan pisau tersebut ke batang pohon di hadapan mereka.

"Untuk apa?" tanya Alex.

"Lakukan saja!" perintah ayahnya lagi.

Dengan acuh tak acuh Alex melaksanakan perintah itu. Dilemparkannya pisau ke arah pohon tersebut. Pisau itu hanya membentur batang pohon dan terjatuh ke tanah.

"Ayah, jika engkau mengharapkan aku mampu melempar pisau hingga menembus kulit pohon itu, engkau sama saja dengan bermimpi. Seandainyapun aku ahli dalam melempar pisau, tapi tidak bisakah kau lihat betapa tebalnya kulit pohon ini? Itu hal yang mustahil aku lakukan."

Sama sekali tak terpengaruh dengan ucapan Alex itu, ayahnya kembali menyuruh dia mengulangi melempar pisau. Berulangkali Alex mencoba melempar pisau tersebut, pada awalnya ia kembali gagal.. gagal dan gagal.. Tetapi sekali, dua kali ia akhirnya berhasil menancapkan pisau di batang pohon yang besar tersebut meskipun tidak begitu dalam.

Namun sang ayah masih belum puas, beliau masih meminta Alex untuk melanjutkan aksinya. Sementara Alex yang mulai kehilangan kesabaran akhirnya tidak tahan lagi.

"Hey, orang tua. Aku tidak peduli apabila dirimu adalah ayahku. Tapi aku sama sekali tidak mengerti dengan keinginanmu, apa pentingnya pisau dan pohon ini hingga aku harus menghabiskan waktuku di tempat ini?"

"Dasar anak muda jaman sekarang, melakukan hal sekecil ini saja tak becus. Berhentilah menjadi sok jagoan jika melempar pisau saja kau tak mampu." tegur ayahnya dengan suara lantang sembari mencabut pisau yang masih tertancap.

Alex benar-benar tidak bisa lagi mengontrol emosinya.

"Berikan pisau itu, akan aku buktikan betapa hebatnya aku. Tak ada hal yang tak bisa aku lakukan!" sentaknya marah dan kemudian dengan penuh amarah di lemparkannya kembali pisau tersebut. Kali ini tidak diragukan lagi pisau itu menghujam batang pohon begitu dalam. "Kau lihat itu!" serunya menatap lelaki tua di hadapannya dengan tatapan menantang. "Aku bisa melakukannya!".

Orang tua itu hanya tersenyum, sembari berjalan mendekati pohon itu ia berujar pelan, "Kau benar, anakku, kau bisa melakukannya.", dengan mengeluarkan tenaga yang lumayan besar dicabutnya pisau dari pohon yang ternyata benar-benar tertancap kuat, "Dengan luapan emosi seperti itu apapun bisa kau hancurkan, anakku...", "Kemari dan lihatlah ini..." panggilnya.

Alex yang mulai bisa mengatur emosinya kini hanya terdiam bingung sembari mendekati ayahnya.

"Apakah kau dapat melihat lubang yang ditinggalkan oleh pisau ini? Dapatkah kau melihat dalamnya kerusakan yang diakibatkan oleh lemparan pisau dikala engkau sedang marah? Apakah menurutmu pohon ini akan kembali seperti sedia kala?", "Kurang lebih seperti itulah bekas yang akan kau tinggalkan setiap kali engkau mengambil sebuah tindakan untuk melampiaskan amarahmu. Tidak akan menjadi masalah jika engkau melampiaskannya pada masalah-masalah yang mengakibatkan amarahmu muncul, bila untuk mencari jalan keluar dalam mengatasinya. Namun pernahkah kau berpikir luka seperti apa yang akan kau berikan apabila kau melampiaskan setiap amarahmu kepada seseorang? Seseorang yang mempunyai hati dan perasaan."
"'Maaf' mungkin bisa menyembuhkannya, tapi takkan pernah bisa menghapus bekas luka yang telah ditimbulkannya..."


Inspirational Quote:
Speak when you are angry and you will make the best speech you will ever regret. - Ambrose Bierce

Author: Why

¤¤¤¤¤
»»  READMORE...