Saturday, November 13, 2010

Kata Kata Motivasi

Kata kata motivasi, adalah kumpulan ungkapan yang dituliskan, diucapkan, disampaikan ke seseorang atau beberapa orang untuk memberi mereka semangat dan motivasi dalam menjalani hidup dengan segala problematikanya. Oleh karena itu di postingan kali ini, kami akan mencoba berbagi beberapa pepatah bijak dari para pemikir terkenal dunia.

Kata kata motivasi:


Kata kata motivasi

"Cobalah pelajari sesuatu tentang segalanya, dan segalanya tentang sesuatu."
Thomas Huxley
(1825-1895) - English biologist


"Kesempatan emas yang anda cari, sebenarnya ada dalam diri anda sendiri.
Bukan pada lingkungan anda,
bukan hanya sekedar keberuntungan atau kebetulan,
atau merupakan bantuan orang lain,
melainkan hanya ada dalam diri anda sendiri."
Orison Swett Marden
(1850 - 1924) - American writer


Kata kata motivasi

"Anda tak perlu besar untuk memulai,
tapi anda harus mulai untuk menjadi besar."
Zig Ziglar
(1926) - American Author and Motivational Speaker


"Janganlah berdoa meminta pekerjaan yang sesuai dengan kekuatan anda,
berdoalah untuk kekuatan yang sesuai dengan pekerjaan anda."
Phillips Brooks
(1835-1893) - American clergyman and author

Kata kata motivasi

"Kegagalan adalah dasar kesuksesan.
Kesuksesan adalah tempat kegagalan mengintai."
Laozi
(604 B.C.)


"Ketika anda masuk ke suatu tempat yang ketat,
dan segala sesuatunya berjalan seperti memusuhi anda
hingga seolah-olah anda tidak bisa bertahan lebih lama lagi,
tapi jangan pernah menyerah pada saat itu,
karena hanya disitulah tempat dan waktu dimana 'arus pasang akan berubah"
Stowe
»»  READMORE...

Wednesday, November 10, 2010

Tips Cara Memaafkan


Kalau saya meminta anda menyebutkan salah satu perbuatan yang paling sulit dilakukan dalam hidup, mungkin akan ada beberapa yang menjawab: 'memberi maaf'. Sebelum saya membahas lebih lanjut mengenai tips cara memaafkan orang lain yang pernah menyakiti kita, terlebih dahulu saya akan memberikan satu cerita dongeng lawas yang sangat inspiratif tentang seorang pria dan seekor ular.

Dongeng:
Kisah ini dimulai ketika ada seekor ular yang membuat lubang untuk tempat tinggalnya di dekat teras rumah salah satu penduduk setempat, yang kemudian menggigit anak bayi pemilik rumah dan mengakibatkan luka sangat fatal yang berujung kematian. Si pria yang tengah berduka atas kehilangannya ini, memutuskan untuk membunuh ular itu.
Keesokan harinya pria ini menunggu di dekat lubang, hingga ketika ular tersebut keluar untuk mencari makanan, dia segera mengayunkan kapak mencoba memotong tubuh ular. Namun karena terlalu tergesa-gesa dia pun meleset, dia hanya memotong ujung ekornya dan bukan kepalanya.
Setelah beberapa saat berlalu, pria ini mulai khawatir, dia takut apabila ular ini akan balik menggigitnya pula, dan demi berusaha untuk mendamaikan keadaan dia pun meletakkan roti dan garam di lubang ular itu.
Melihat hal ini, ular tersebut berkata: "Mulai sekarang takkan bisa ada perdamaian antara kita; karena disaat aku melihatmu, aku akan teringat tentang ekorku yang putus, dan sementara saat engkau melihatku, kamu akan berpikir tentang kematian anakmu."
***

Dari dongeng di atas menyiratkan bagaimana ketika kita dilukai oleh seseorang, kita takkan pernah bisa benar-benar melupakan luka itu ketika berhadapan lagi dengannya. Apakah hal ini benar? Bisa yah... Bisa tidak... Semuanya balik lagi ke pribadi masing-masing, apakah kita seseorang yang berhati besar atau justru seorang pendendam. Dan dalam beberapa kasus, mudah atau tidaknya ini tergantung pula seberapa besar orang itu telah menyakiti kita. Namun terlepas dari hal itu, saya akan mencoba untuk memberikan beberapa tips bagaimana caranya untuk memaafkan orang lain. Karena asal anda tahu saja, memaafkan orang lain itu besar juga pengaruhnya terhadap kesehatan jiwa kita.

Forgive the act... Forgive the person...
Untuk memaafkan seseorang itu berarti kita harus benar-benar melepaskan setiap rasa kebencian kita terhadapnya. Ingat, memaafkan perbuatan seseorang terhadap kita dan memaafkan si pelaku perbuatan itu adalah dua hal yang berbeda. Walau tak pernah kita sadari seringkali kita memaafkan perbuatan dia, namun disudut hati terkecil, kita justru belum memaafkan orang yang berbuat salah ini, atau justru sebaliknya. Disinilah masalah awal yang harus kita tuntaskan.
Jika satu saat orang ini datang untuk meminta maaf, janganlah terburu-buru mengambil keputusan. Katakan padanya bahwa anda membutuhkan waktu untuk berpikir. Memikirkan tentang seberapa besar anda telah terluka akibat perbuatannya. Tahu tidak, terkadang ada beberapa dari kita yang bersikap munafik pada diri sendiri, mencoba membohongi diri bahwa kita baik-baik saja, kita tidak terluka, everything is fine. Jangan lakukan itu! Cobalah jujur pada diri sendiri. Terimalah bahwa anda telah dilukai. Oleh siapa, seberapa besar dan bagaimana dia telah menyakiti anda, renungkanlah semua.
Dan setelahnya anda bisa mengambil langkah selanjutnya, yaitu mencoba memahami dia yang telah menyakiti anda. Semua manusia saat baru pertama kali terlahir di dunia ini, tak ada satupun yang memiliki keinginan untuk menyakiti orang lain, baik itu secara fisik maupun batin. Jadi apa yang terjadi bertahun-tahun kemudian ketika dia mulai menyakiti orang lain? Mungkin itu akibat luka yang juga pernah dialaminya. Yang kemudian melampiaskan rasa sakitnya dengan menyakiti orang lain lagi, dan itu adalah merupakan pilihan yang salah. Jadi apakah anda akan membiarkan diri anda menyimpan dendam seperti itu dan mengambil tindakan yang sama?
Sedikit berbagi pengalaman, dalam hidup saya juga menemui banyak orang dan hal-hal yang membuat saya merasa sedih. Tak dipelak, saya terkadang melampiaskannya dengan menangis. Namun dalam tangis itu saya sering diam-diam berdoa sama Tuhan, agar dia dibukakan matanya atas perbuatan yang sudah dia lakukan. Saya berdoa begini sebenarnya bukan cuman untuk dia saja, tapi juga terlebih untuk menenangkan diri serta memberikan saya kekuatan, dan tak jarang dalam doa itu saya justru diingatkan bahwa ada satu saat dimana saya pun telah berbuat salah dan menyakiti orang lain. Dalam pikirku, setiap manusia tidak ada yang sempurna, tidak ada orang yang tidak pernah berbuat salah.
Oleh karena itu saya memilih untuk memaafkan, kenapa? Karena bila kita tidak memaafkan, kita justru hanya berpaling dari suatu masalah. Dan seumur hidup kita tidak akan pernah bisa melepaskan diri dari masalah itu. Namun saat kita benar-benar memaafkan, kita akan kembali melangkah maju.

Face to face...
Pada akhirnya setelah anda merasa cukup siap untuk berhadapan dengannya. Maka ajaklah dia untuk bertemu, ajaklah dia untuk membahas apa yang telah terjadi. Oh iya, tidak selamanya pihak yang bersalah yang harus membuka jalan . Kita sebagai korban jika memiliki hati yang besar, tak ada salahnya memulai percakapan. Jangan menunggu seseorang meminta maaf terlebih dahulu baru anda mengambil aksi, karena tidak selamanya orang yang bersalah itu akan mengucapkan kata maaf, mungkin karena dia memang tidak menyadari kesalahannya atau bisa juga karena dia merasa segan untuk bertemu dengan anda setelah apa yang dia perbuat terhadap anda. Disinilah kita harus berperan lebih jauh. Jadi jika anda memang telah merasa siap, hubungilah dia.

Take things slowly...
Persoalan memaafkan, bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan dalam satu waktu saja. Ibaratnya seperti lapisan pada bawang, tiap kali kita mengupasnya, akan memberikan kita rasa pedih, marah, namun kita terus saja mengupasnya. Sama halnya dengan memberi maaf ini yang harus terus kita dengungkan dalam hati dan pikiran kita berulang-ulang untuk mengikis rasa benci dan amarah, meskipun pedih, meskipun pahit. Namun perlahan-lahan saat lapisan-lapisan itu mulai menipis, proses ini akan menjadi lebih mudah.

Author: Why

Kata bijak:
Dia yang lemah tak pernah bisa memaafkan. Memaafkan itu adalah sifat mereka yang kuat.
Mahatma Gandhi

¤¤¤¤¤
»»  READMORE...

Tuesday, November 9, 2010

Renungan Kisah Pencuri Kecil


Tak ada salahnya belajar dari orang lain. Apalagi bila ada seseorang yang belajar dari kita, awamnya manusia yah pasti akan merasa bangga. Namun perlu diketahui menjadi sosok panutan itu tidak mudah. Adalah sangat penting dalam menjaga segala tingkah laku (baik itu perbuatan yang kita lakukan maupun hal-hal yang kita percayai) dihadapan orang lain.

Dongeng:

Di sebuah hutan rimba yang lebat terdapat sebuah kota hewan yang dihuni oleh berbagai macam hewan-hewan. Kota kecil itu begitu tenteram, namun ada satu peraturan penting yang bila dilanggar maka hukumannya sangat berat. Yaitu mereka tidak boleh mencuri terhadap sesama penghuni kota.

Hingga suatu hari ada seekor kancil muda yang tertangkap oleh anjing penjaga saat dia hendak melancarkan aksi pencuriannya. Dia pun dibawa ke tengah hutan untuk menerima hukuman dari Raja Hutan, namun ketika hendak diadili, dia meminta untuk dipertemukan terlebih dahulu dengan ibunya. Permintaan ini disetujui. Ibu kancil pun segera dipanggil, dan ketika sang ibu telah datang, anaknya berkata: "Aku ingin membisikkan sesuatu padamu, Bu," ibu kancil berjalan mendekatinya. Ketika telinga ibunya telah begitu dekat dengan mulutnya, tiba-tiba kancil muda ini menggigit telinga ibunya.

Beberapa hewan lain yang ikut menyaksikan kejadian ini menjadi terkejut, dan bertanya pada si kancil muda kenapa dia bisa tega berbuat kejam itu kepada ibunya sendiri.

"Ini hukuman untuknya," jawab si kancil ringan. "Saat aku masih kecil dulu, dan mulai mencuri beberapa barang kecil, aku membawanya pulang dan menunjukkannya pada ibuku. Tetapi dia sama sekali tidak mengomeli atau menghukumku, dia hanya tertawa dan berkata bahwa takkan ada yang menyadari perbuatanku. Dan karena dialah aku berdiri disini saat ini."

***

Bisa anda bayangkan bagaimana seandainya anda yang sebagai orangtua melihat anak anda berakhir seperti itu?
Seandainya anak kita berbuat sebuah kesalahan, mungkin kira-kira kita akan berkata "Kenapa dia bisa berbuat seperti itu?", "Darimana dia belajar melakukan hal buruk seperti itu?".

Namun bagaimana bila jawaban dari pertanyaan terakhir yang saya tanyakan itu adalah anda sendiri sebagai orangtuanya. Punya bayangan apa yang akan anda katakan pada diri sendiri?

Banyak yang bilang anak itu seperti sebuah kanvas putih, yang untuk kita akan begitu mudah meninggalkan jejak lukisan apa saja. Anak itu memiliki hati pikiran yang masih bersih dan bagaikan sebuah sepon, yang untuknya akan begitu mudah menyerap apa saja hal-hal pertama yang diketahuinya.

Seorang teladan yang baik sangatlah penting. Dimana dia menunjukkan kita arah dan tujuan yang benar. Menginspirasi kita untuk mencapai impian, dan ketika situasi tidak berjalan sebagaimana mestinya, dia ada untuk berbagi pikiran bagaimana cara mengatasi jalan buntu ini.
Dan selama kita berada dalam posisi sebagai seseorang yang memiliki pengaruh terhadap orang lain, entah itu kita sebagai orang tua terhadap anak, atau atasan terhadap bawahan, kita haruslah berhati-hati. Ingatlah kita akan selalu saja di awasi.

Namun betapa ironis terkadang pemimpin itu sendiri meremehkan pengaruh yang mereka miliki terhadap pengikut dan bawahan mereka. Terkadang orangtua tidak menyadari bagaimana perilaku mereka sendiri berpengaruh terhadap perkembangan anak masing-masing.

Quote:
Anak-anak itu seperti halnya semen yang basah. Apapun yang terjatuh di atasnya akan meninggalkan jejak. - Dr. Haim Ginott

Author: Why

¤¤¤¤¤
»»  READMORE...

Sunday, November 7, 2010

Kegagalan Bukan Akhir Dunia


Kalo ngelihat dari tagline judulnya, saya yakin bahwa sebagian besar orang yang membacanya akan berpikir bahwa pernyataan tersebut udah nggak up to date lagi. Udah banyak yang sering membicarakan tentang hal tersebut, tapi yang namanya hidup di dunia yang keras ini kita emang harus selalu saling mengingatkan. Ibaratnya seperti pisau yang semakin diasah yah semakin tajam.

Balik membahas tentang kegagalan, mari kita ambil contoh Albert Einstein. Kisah singkat tentang perjalananan hidupnya mungkin bisa sebagai bahan cerita yang dapat memberikan kita motivasi. Seseorang yang sering mengalami kegagalan di masa mudanya namun berakhir sebagai salah satu genius sepanjang masa.

Tahu apa rahasianya? Dia tidak pernah menyerah.

"Pemenang tidak pernah berhenti dan mereka yang berhenti tidak akan pernah menang."

Saat mencoba mendaftar di Eidgenosische Technische Hochschule (ETH) untuk mendapatkan diploma Electric Engineer-nya, Einstein ternyata gagal dalam ujian masuk. Tapi dia tidak berhenti disitu, Einstein kemudian memilih melanjutkan sekolahnya di Aarau.

"Jangan biarkan sejarah masa lalumu membunuh takdir masa depanmu."

Siapa yang bisa menyangka ternyata pada masa-masa awal dia bersekolah, Einstein bahkan pernah dianggap oleh beberapa guru mengalami gangguan mental. Itu karena dia selalu saja berdiam diri, duduk di belakang kelas sembari tersenyum-senyum sendiri.

"Orang-orang tidak gagal, mereka hanya berhenti untuk mencoba."

Pada tahun 1900 ketika Albert Einstein telah lulus dari Polytechnic dan mendapatkan diploma guru Matematika dan Fisika, dia menghabiskan masa frustasi dua tahun setelahnya untuk mencari pekerjaan yang tak kunjung di dapatnya. Namun lihatlah, pada tahun 1908 dia bahkan dianggap sebagai seorang pemimpin di bidang sains. Dan tahun-tahun berikutnya dia menjadi professor di beberapa universitas. Dan hingga masa sekarang ini, siapa sih yang nggak mengenal Albert Einstein?

Merujuk dari kegagalan Einstein hingga kesuksesannya yang luar biasa, kenapa kita tidak bisa menjadi seperti dia? Menjadikan kegagalan sebagai kunci penyemangat menggapai kesuksesan kita. Memandang kegagalan itu sebagai sebuah celah, hingga yang dapat memisahkannya dengan keberhasilan hanyalah dari cara kita memandang dan tindakan yang akan kita ambil mengenainya. Hal itulah yang akan membuat perbedaan.

Kegagalan itu sebenarnya bukan ketika kita jatuh, akan tetapi ketika kita tidak pernah lagi berdiri setelah terjatuh.


Kata-Kata Bijak:
“Hidup itu seperti bersepeda. Untuk tetap menjaga keseimbangan, kamu harus tetap bergerak."
Albert Einstein

"Belajar dari hari kemarin, hidup untuk hari ini, berharap untuk hari esok. Dan yang terpenting adalah jangan pernah berhenti bertanya-tanya."
Albert Einstein
»»  READMORE...