Friday, December 23, 2011

PERGAULAN YG MENENTUKAN NASIB KITA

Ada tertulis siapa bergaul dgn orang bijak menjadi bijak tetapi siapa berteman dgn orang bebal menjadi malang..

Karena tdk mampu berenang, seekor Kalajengking suatu hari meminta seekor kura-kura agar memberinya tumpangan di punggung utk menyeberangi sungai. “Apa kamu gila?” teriak Kura-kura itu. “Kamu akan menyengatku pada saat aku berenang dan aku akan tenggelam”.

Kalajengking itu tertawa sambil menjawab, “Kura-kura yg baik, jika aku menyengatmu, engkau akan tenggelam dan aku akan ikut bersamamu. Kalau begitu, apa gunanya? Aku tdk akan menyengatmu karena ini berarti kematianku sendiri!”

Utk beberapa saat, Kura-kura itu berpikir tentang logika dari jawaban tsb. Akhirnya dia berkata, “Kamu benar. Naiklah!” Kalajengking itu naik ke punggung kura-kura tadi. Namun baru setengah jalan, dia menyengat Kura-kura itu dgn sengit.

Sementara Kura-kura mulai tenggelam perlahan-lahan menuju dasar sungai dgn kalajengking diatas punggungnya, dia mengerang dgn pedih, “Kamu sdh berjanji, namun sekarang engkau menggigitku! Mengapa? Sekarang kita sama-sama celaka.”

Kalajengking yg tenggelam itu menjawab dgn sedih, “Aku tdk dpt menahan diri. Memang sdh tabiatku utk menyengat.”

Pelajari KARAKTER seseorang seblm menjadikannya sebagai KAWAN-SAHABAT.. Peran yg dia mainkan akan mempengaruhi kehidupan Anda..

Dr. Greg Ketchum.
Terkadang kita menyesal, betapa kita terbius mulut manis daripada karakter.. percaya pada suara hati anda.. KEJUJURAN dan KESETIAAN adalah harga mati..
»»  READMORE...

Thursday, December 22, 2011

Ombak Besar, Ombak kecil


Alkisah, di tengah samudra yang luas, saat air laut pasang, tampak ombak besar bergulung-gulung dengan gemuruh suaranya yang menggelegar, seakan ingin menyatakan keberadaan dirinya yang besar dan gagah perkasa.
Sementara itu, jauh di belakang gelombang ombak besar, terdengar gemericik suara ombak kecil bersusah payah mengikuti jejak si ombak besar. Tertatih-tatih, mengekor hempasan ombak besar. Si ombak kecil merasa dirinya begitu kecil, lemah, tidak berdaya, dan tersisih di belakang. Sungguh, terasa menyakitkan.

Dengan suaranya yang lemah, kurang percaya diri, ombak kecil bertanya kepada ombak besar. Maka sayup-sayup, terdengar serangkaian percakapan di antara mereka.
"Hai ombak besar...! Aku ingin bertanya kepadamu...!! Mengapa engkau begitu besar, begitu kuat, dan gagah perkasa? Sementara lihatlah diriku... begitu kecil, lemah, dan tidak berdaya. Aku ingin seperti kamu!"

Ombak besar pun menjawab, "Sahabatku, kamu mengganggap dirimu kecil dan tidak berdaya. Sebaliknya, kamu mengganggap aku begitu hebat dan luar biasa. Anggapanmu itu muncul karena kamu belum sadar dan belum mengerti jati dirimu yang sebenarnya!"

"Jati diri? Kalau jati diriku bukan ombak kecil, lalu apa...?" timpal ombak kecil.

Ombak besar meneruskan, "Memang di antara kita terasa berbeda, tetapi sebenarnya jati diri kita adalah sama! Kamu bukan ombak kecil, aku pun juga bukan ombak besar. Ombak kecil dan ombak besar adalah sifat kita yang sementara. Jati diri kita yang sejati adalah air. Bila kamu bisa menyadari bahwa kita sama-sama air, maka kamu tidak akan menderita lagi. Kamu adalah air, setiap waktu kamu bisa menikmati menjadi ombak besar seperti aku: kuat, gagah, dan perkasa."

Sebagai manusia, sering kali kita terjebak dalam kebimbangan akibat situasi sulit yang kita hadapi. Yang sesungguhnya, itu hanyalah pernak-pernik atau tahapan dalam perjalanan kehidupan. Seringkali kita memvonis (keadaan itu) sebagai suratan takdir, lalu muncullah mitos: "Aku tidak beruntung", "Nasibku jelek", "Aku orang gagal". Bahkan ada yang menganggap kondisi tersebut sebagai bentuk ketidakadilan Tuhan!

Dengan memahami bahwa jati diri kita adalah sama-sama manusia, tidak ada alasan untuk merasa kecil dan kerdil dibandingkan dengan orang lain. Karena sesungguhnya, kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bukan monopoli orang-orang tertentu. Jika orang lain bisa sukses, kita pun juga bisa sukses!

Kesadaran tentang jati diri, bila telah ditemukan, maka di dalam diri kita akan timbul daya dorong dan semangat hidup yang penuh gairah; sedahsyat ombak besar di samudra nan luas, siap menghadapi setiap tantangan dan mengembangkan potensi terbaik demi menapaki puncak tangga kesuksesan. (Andrie Wongso)


»»  READMORE...

Monday, December 19, 2011

Illustrasi kehidupan yang luar biasa..

Seorg dokter yang sedang bergegas masuk ke dalam ruang operasi..
Ayah dr anak yg akan dioperasi menghampirinya "Knp lama sekali anda sampai ke sini? Apa anda tidak tau,nyawa anak sy terancam jk tdk segera di operasi?" Labrak si ayah.

Dokter itu tersenyum, "Maaf, sy sedang tdk di RS tadi, tp sy secepatnya ke sini setelah ditelepon pihak RS."

Kemudian ia menuju ruang operasi,setelah beberapa jam ia keluar dg senyuman di wajahnya. " keadaan anak anda kini stabil." Tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tsb berkata "Suster akan membantu anda jk ada yg ingin anda tanyakan." Dokter tsb berlalu.

"Knp dokter itu angkuh sekali? Dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya!" Sang ayah berkata pd suster.

Sambil meneteskan airmata suster menjawab :"Anak dokter tsb meninggal dlm kecelakaan kemarin sore, ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya untuk melakukan operasi pd anak anda. Skrg anak anda telah selamat, ia bisa kembali berkabung." ....

JANGAN PΕRNΑН TERBURU2 MENILAI SESEORANG..
Tp maklumilah tiap jiwa disekeliling kita yg menyimpan cerita kehidupan tak terbayangkan di benak kita...

Αdα air mata dibalik setiap senyuman..
Αdα kasih sayang dibalik setiap amarah..
Αdα pengorbanan dibalik setiap ketidak pedulian..
Αdα harapan dibalik setiap kesakitan..
Αdα kekecewaan dibalik setiap derai tawa..

Semoga bermanfaat agar kita menjadi manusia dg rasa maklum yang semakin luas dan bersyukur dg apa yg telah TUHAN berikan dlm hidup ini.

INGAT, kita bukan satu2nya manusia dg segudang masalah...

Tersenyumlah ..
Senyum mampu membasuh setiap luka ..
Maafkanlah..
Maaf mampu menyembuhkan semua rasa sakit.
»»  READMORE...

Sunday, December 18, 2011

Cinta tak harus sama

Bu, lapar !, rengek anak kecil yang sedang berada di pangkuannya. Wanita itu menatap dengan lembut anaknya. Hatinya terasa teriris-iris. Dipandangi gubug reyot tempatnya tinggal, tidak ada sama sekali makanan yang masih tersisa. Hanya ada air putih yang masih tersisa di dalam kendi tanah diatas meja. Perlahan diraihnya kendi tanah itu dan mengulurkan kucunya ke mulut anak semata wayangnya. Sang anak meneguk tiga kali berusaha menghilangkan rasa lapar dengan meminum air.
Anak kecil itu menatap wajah ibunya dengan penuh rasa sayang, seakan ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sangat dalam. Tangan kecilnya meraih keatas mengusap air mata bening yang keluar dari kelopak mata ibunya.
Mengapa ibu menangis,tanya sang anak perlahan. Wanita itu menghela nafas panjang, dia berfikir tidak mungkin menjelaskan apa yang sedang difikirkannya kepada anak kecil ini. Ini tentang beban hidupnya yang sangat berat, bahkan dia selalu berusaha tegar terhadap semua keterbatasan yang dia miliki.
Nggak apa-apa kok sayang, bobok lagi saja !, ujar sang wanita lembut seakan ingin menciptakan ketentraman dihati anaknya. Sang anak menatap lebih dalam ke arah mata ibunya, seakan mencoba mencari tahu alasan mengapa ibunya menangis.
Aku tahu beban ibu sangat berat, celetuk polos sang anak yang membuat ibunya sedikit tersentak.
Aku tahu dengan segala keterbatasan ibu, ibu selalu berusaha untuk mencukupi segala kebutuhanku. Ibu menjadi buruh mencuci, kadang-kadang ibu mengumpulkan sisa-sisa sampah untuk dijual lagi. Aku tahu ibu melakukan itu semua agar aku bisa makan, anak kecil itu terus berceloteh untuk membuat ibunya bangga.Tapi ibu tidak bisa menyekolahkanmu anakku !, jawab sang ibu dengan penuh penyesalan.Ibuku sayang !, kata sang anak sambil bangkit dari tidurnya. Diletakkan kedua tangannya di pangkuan ibunya
seakan ingin memberikan kekuatan kepada orang yang paling dicintainya.
Ibu tidak menyekolahkanku, tetapi setiap malam ibu mengajariku membaca, berhitung, mengaji, atau pengetahuan-pengetahuan baru dari kertas koran bekas yang kita kumpulkan. Semakin hari aku semakin mengerti tentang ilmu-ilmu baru, bahkan mungkin jauh lebih banyak dari teman-teman sebayaku, jawab sang anak tulus dan bangga.
Iya, tapi aku tak mampu menyekolahkanmu di SD di kampung kita. Coba kalau ibu mampu maka kamu nanti bisa punya ijasah melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi dan masa depanmu akan lebih baik, sang ibu menjawab sambil tertunduk seakan merasa telah mengeluh terlalu dalam kepada anaknya.
Sang anak kecil menggeser duduknya tepat dihadapan sang ibu. Dia tersenyum sangat manis, dipijatnya kaki wanita didepannya. Seorang wanita cantik sebenarnya, tetapi nampak lebih tua dari umur yang sebenarnya, apalagi dia harus hidup sendiri sepeninggal suaminya.Ibuku sayang, dengan semua yang ibu bisa, ibu sudah memberikan yang terbaik untuk kehidupanku. Aku bersyukur karena mendapatkan limpahan kasih sayang yang tiada tara. Ibu selalu mengajariku semua yang seharusnya aku tahu. Ibu selalu berada disampingku pada saat aku membutuhkannya. Aku memang ingin sekolah di SD di kampung kita, tetapi aku lebih ingin mendapatkan cinta yang aku rasakan selama ini. Aku memang ingin
hidup berlimpah ruah seperti anak-anak kecil sebayaku, tetapi aku lebih ingin hidup disampingmu karena aku selalu mendapatkan limpah ruah kasih sayang yang selama ini aku butuhkan..Sambil mendekatkan wajah, anak kecil itu melanjutkan perkataannya, Bu, mencintai tak harus sama, ketulusan untuk mewujudkan cinta jauh lebih penting dari sekedar menyamakannya dengan kehidupan orang lain.Dipeluknya wanita itu dengan penuh kasih sayang, Bobok lagi yuk, ibu harus istirahat, besok kita janji jam setengah enam sudah di rumah Pak Hadi untuk mencuci baju Anak kecil itu menarik selimut kumalnya sampai ke dada. Membiarkan wanita itu berurai air mata. Tetapi kali ini bukan karena kesedihan meratapi nasib, justru karena syukur yang amat dalam karena Tuhan mengirimkan malaikat kecil untuk mendampingi dan memperkuat hidupnya.Selamat menjalani hari dengan penuh rahmat.

Besarnya Jasa Ibu, untuk kita renungkan.
»»  READMORE...