Monday, November 1, 2010

Jejak Hujan di Padang Pasir




Author: Tria

Semua perempuan yang dilahirin tanpa adanya kelebihan misalnya paras yang cantik, kekayaan yang melimpah atau kepintaran dan kecerdasan yang tinggi pasti pernah merasakan dimana dia merasa sangat iri terhadap perempuan lain yang lebih dari dirinya, walaupun gak sering tapi pasti sempat terbersit tentang hal itu.

Kalo kata aku sih itu wajar, kenapa?

Penilaian atau pandangan orang lain terhadap dia seringkali terlalu mendiskriminasikan dikarenakan kebanyakan orang begitu berlebihan dalam menyanjung si perempuan berparas cantik. kaya. dan cerdas lainnya. Tapi bukan berarti dia harus terus merasa jelek atau merendahkan diri atau apapun, paling enggak cobalah melakukan sesuatu yang dapat menonjolkan kelebihannya. Kalo masih gak punya juga?? Wah.. Pasti ada kok, tiap manusia diciptakan dengan kelebihannya masing-masing.

Emang enak yah jadi orang cantik yang udah cantik dari sananya. Mau dandan kayak gimana juga tetep cantik dan semua orang ngaku kalo dia cantik.

Emang enak yah jadi orang cantik karena pintar dandan. Seenggaknya masih bisa terlihat cantik dan beberapa orang bilang dia cantik.

Yang kasian tuh orang yang mutlak. Jeleknya.
Tapi seenggaknya tetaplah bersyukur telah diciptakan sempurna.

Aku bukan termasuk orang yang cantik dari sananya. Biasa aja, standar, bahkan kalo orangnya gak suka ma aku pasti aku disebutnya jelek. Aku terlahir gak dengan kulit yang putih ataupun kuning langsat, bisa diblang hitam dan sering kali dikata-katain ma orang karena masalah ini ( SARA banget tuh orang kan?!)

Aku terlahir bukan dengan kecerdasan orang jenius, tapi gak mau disebut bodoh juga. Huehehehe. Gini-gini aku tuh lumayan (bodohnya).

Dan lagi-lagi aku juga bukan termasuk cewek dengan tingkat kekayaan yang 'wah' tapi cukup buat bisa bertahan hidup (thx to my pap). Terkadang atau bahkan seringkalinya aku bertanya (lebih dengan nada putus asa) kenapa Tuhan memberikan cobaan dalam kehidupanku baik dalam keluarga atau pun cinta begitu berat terasa. Dan sering kalinya akhirnya aku menyadari pula bahwa aku masih tetap harus bersyukur karena aku masih mampu bertahan.

Hidupku bisa dibilang jalannya datar-datar aja, terkadang aku jalan di jalan yang benar terkadang aku berbelok ke jalan yang kurang benar (gak mau dikatain salah).

Aku pernah ngerasa iri banget ma temanku yang bisa dibilang sangat menarik perhatian lawan jenis ataupun sejenis (sekedar berteman sesama orang cantik). Wuih, jangan salah. Irinya. Nyata. Kalo lagi jalan hampir semua mata hanya tertuju padanya. Kalo ada yang ngajak kenalan pasti ke dia. Kalo ngasih diskon ataupun traktir pasti ke dia. Sedangkan aku? Cuma sebagai bayangan di baliknya. Mungkin salah satu dari mereka bertanya kenapa aku bisa berteman dengannya.

Dulu itu yang aku rasain,...

Tapi sekarang?

Aku masih tetap aku yang seperti dulu. Gak banyak yang berubah kecuali makin lebih sedikit dewasa. Wajah aku masih tetap sama. Sifatku juga gak berubah,
Tapi aku yang sekarang mencoba lebih bersykur. Aku masih belum mendapatkan 'harta berharga'ku. Aku belum mendapatkan kebahagian yang sebenarnya. Tapi aku tau siapa diriku. Aku mencoba tau potensiku dan kekuranganku, jadi aku bisa melangkah dengan percaya diri,
aku gak perlu menjadi seperti dia, karena setiap orang punya porsi kebahagiaannya sendiri.

Mungkin dia terlihat bahagia, tapi siapa yang tahu dalam hatinya? Mungkin dia merasa risih dengan pandangan orang tentangnya.

Mungkin aku memang belum mendapatkan seseorang yang bisa tulus mencintaiku seperti orang lain.

Mungkin aku memang tidak banyak disukai.
Tapi aku percaya...
Hanya dapat percaya... Tuhan menciptakan hambaNya berpasang-pasangan, pasti ada satu entah dimana dia berada yang bisa mencintaiku dengan tulus.

Mungkin aku memang belum mendapatkan kebahagian yang sebenarnya.
Tapi aku percaya...
Hanya dapat percaya... Tuhan telah menyiapkan kebahagianku di depan sana.

Atau jika Tuhan memang mentakdirkanku tetap tak memiliki kebahagiaan itu,
aku akan tetap menjadi aku...
Tapi aku tak akan mau untuk hanya menjadi jejak hujan di padang pasir,
Jika aku harus menjadi...
Aku akan menjadi jejak hujan di bebatuan.


Inspirational Quote:
Tuhan tidak membuat kesalahan ketika Dia menciptakanmu. Kamu hanya harus melihat dirimu seperti Tuhan melihatmu. - Joel Osteen

¤¤¤¤¤

No comments:

Post a Comment